Biem Bahas Masalah Sampah dengan Kemal Pasya
TANGERANG– Bakal Calon Walikota Tangsel Biem Benjamin melanjutkan silaturahminya ke sejumlah tokoh. Setelah sekda Muhamad, Biem kali ini bertemu mantan Ketua Kadin Kota Tangsel, Kemal Pasya. Dalam pertemuan awal pekan ini, Biem membahas sejumlah hal dengan Kemal. Dari persoalan sampah, UKM, lingkungan dan isu-isu krusial lainnya.
Dari pembahasan tersebut ada satu isu yang menurut Biem harus bisa terselesaikan. Yakni masalah sampah. Oleh karena itu, bagi Biem sampah akan menjadi isu sentralnya jika nanti diberi kepercayaan masyarakat Kota Tangsel.
“Sampah ini harus segera diselesaikan. Tidak boleh menjadi isu sekunder. Harus utama dan langsung rampung. Tidak boleh dinomorduakan. Saya juga bicara panjang lebar dengan pak Kemal soal sampah. Rupanya kita sama-sama konsen tentang isu ini. Ya, harus segera rampung,” katanya, Selasa (4/2/2020).
Karena itu, bagi Biem, langkah utamanya menyelesaikan sampah adalah dengan melibatkan elemen masyarakat. Tanpa itu rasanya sulit untuk membereskannya. Selain tentunya, digalakkan lagi program daur ulang, bank sampah, dan sejenisnya.
Nah, ini yang harus terus didorong jika ingin segera beres. Sebab, jika hanya sampah dibuang tanpa di daur ulang, tidak akan beres. Yang ada penumpukan di tempat pembuangan akhir.
Bila sampah di daur ulang tentunya akan menciptakan keuntungan buat masyarakat. Ada nilai ekonomis dibalik daur ulang tersebut. Uang akan berputar dan tentunya kesejahteraan akan tercipta.
“Daur ulang sampah harus dilakukan. Pemerintah yang harus mendorong agar program ini bisa berjalan efektif. Saya yakin kalau ada kemauan akan sukses,” ujarnya.
Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan, daur ulang sampah belum sepenuhnya menjadi program unggulan pemerintah. Yang ia ingat hanya bank sampah. Namun itu tidak efektif karena kurang berjalan dengan baik. Akibatnya, program ini seperti sebuah seremoni, yakni hanya dibentuk kelompok bank sampah. Namun tindak lanjut dan efektivitasnya kurang terkontrol dengan baik.
Nah, bila ada evaluasi kerja program tersebut, tentunya kekurangan yang ada bisa diselesaikan. Sementara yang ada belum ada ukurannya. Akibatnya, penumpukan sampah masih bisa terlihat di sejumlah titik di Kota Tangsel. Hal tersebut kan jadi agak kurang baik lantaran citra kota dilihat dari kebersihannya. Bila masalah ini belum mampu diselesaikan, selamanya akan menganggu sebuah citra kota.
“Pembahasan sampah akan menjadi isu utama saya. Bagi saya ini harus segera diselesaikan,” ungkap mantan anggota DPR-RI ini.(RLS)