Kangen Makanan Tradisional, Ayo Datang ke Wareong Desa di Apartemen Victoria Square Kota Tangerang
Tangerang, Jagadbanten.id – Penyuka makanan tradisional saat berada di Tangerang jangan khawatir kehilangan menu tersebut.
Saat ini kuliner berbagai khas daerah itu hadir di rumah makan Waroeng Desa di Apartemen Victoria Square. Lokasi tepatnya di Jalan Raya Gatot Subroto No. 78, Cimone, Karawaci, Kota Tangerang, Banten.
Pengunjung bisa memilih kuliner tradisional tersebut yang berasal dari berbagai daerah. Misalnya dari nasi gudeg, nasi bakar, sayur besan, mendoan, wedang wardes, singkong goreng, sampai makanan rebusan ala wardes.
Rumah makan Waroeng Desa juga menyediakan menu prasmanan. Cocok disantap saat jam istirahat kerja kantor atau waktu makan siang. Menu ini dibuka mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Sementara rumah makan tutup sampai pukul 22.00 WIB.
Untuk lokasi makan, pengunjung bisa memilih lokasi tempat duduk. Misalnya di dalam ruangan atau di ruang terbuka sambal diiringi alunan musik tradisional atau lagu yang sedang hits.
Rumah makan yang memiliki area cukup luas tersebut juga sangat cocok untuk bersantap bersama keluarga. Selain itu untuk komunitas kerja kantor atau komunitas olahraga.
Untuk makan di Waroeng Desa harganya sangat terjangkau oleh berbagai kalangan. Itu dapat dilihat dari tagline rumah makan tersebut yang tertulis besar di sebelah pintu masuk rumah makan dengan tulisan “Rasa Ningrat Harga Merakyat”.
Lestarikan Kuliner Tradisional
Paula Theodora, pemilik rumah makan Waroeng Desa, mengatakan kehadiran rumah makannya berbeda dengan umumnya. Dirinya lebih utama menyuguhkan kuliner tradisional dari berbagai daerah.
Menurutnya, setiap orang pasti punya kampung halaman.“Jadi kalau kangen bisa menyantap kuliner tradisional dulu di sini,” kata Paula Theodora, di sela-sela Grand Opening rumah makan Waroeng Desa ke-1, Senin 18 Juli 2022.
Kehadiran rumah makannya ingin melestarikan kuliner-kuliner tradisional khas daerah. Dirinya tak menampik ke depan kuliner tradisional ini akan sulit dicari. Karena itu harus ada yang melestarikan dengan cara terus membuat dan memperkenalkan.
Dirinya berharap selanjutnya Waroeng Desa bisa menjadi tempat mempromosikan produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM) asal Kota Tangerang. Karena itu siap bekerjasama dengan para pelaku UKM dan bersinergi dengan Pemerintah Kota Tangerang. “Nanti kalau mau oleh-oleh Kota Tangerang bisa ada di sini,” terang Paula.
Perempuan yang juga dosen di salah satu kampus swasta ini mengharapkan agar kuliner tradisonal yang merupakan salah satu kebudayaan bangsa ini dapat bangkit lewat keberadaan UKM. Menurutnya harus ada gerakan UKM yang didukung terus oleh pemerintah setempat.

Pemkot Tangerang dan APJI Apresiasi Kehadiran Waroeng Desa
Kehadiran rumah makan Waroeng Desa disambut gembira Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Tangerang dan Assosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Kota Tangerang.
Mereka menilai kehadirannya dapat membangkitkan UKM di Kota Tangerang. Perekonomian UKM harus tumbuh setelah sebelumnya dilanda pandemi Covid-19.
Kabid Pemberdayaan UKM pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang Hastuti Handayani mengatakan, rumah makan Waroeng Desa ini memiliki keunggulan yang produk kulinernya tradisional. “Tempat ini agar dijadikan pusat promosi makanan-makanan tradisional Kota Tangerang,” ujaranya.
Kata Hastuti, Pemerintah Kota Tangerang terus mendorong UKM-UKM agar berkembang dan maju. Di antaranya dengan melakukan pembinaan kepada mereka dan membantu pemasaran produknya lewat gerai-gerai yang sudah disedikaan banyak pemerintah setempat.
Robert Falintino, Ketua Bidang Hukum dan Humas APJI Kota Tangerang menambahkan asosiasinya turut serta membantu program pemerintah setempat untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Seperti para anggota APJI dibantu pembinaan keilmuan dan jaringan untuk usahanya.
“Karena itu kami merasa senang rumah makan Waroeng Desa yang merupakan salah satu anggota APJI ini langsung mempelopori,” katanya. Selanjutnya diharapkan UKM-UKM yang tergabung di APJI bisa membuat terobosan serupa.***