LDII Ingin Penghapal Al Quran Jadi Generasi Mandiri dan Berakhlakul Karimah 

0

TANGERANG- Ratusan anak mengikuti Halaqoh Kubro dan Ikhtibar 5 Juz yang digelar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Larangan dan Yayasan Nurul Aini di Masjid Nurul Aini Jalan Gotong Royong, Larangan Indah, Larangan, Kota Tangerang, Ahad (23/2/2020).

Kegiatan dibuka Camat Larangan Dimiati dan Ketua PC LDII Kecamatan Larangan Akbar Anwar. Hadir dalam kesempatan itu para dewan pembina dari LDII dan yayasan, para mubalig, dan Wakapolsek Ciledug AKP Abdul Gani.

Halaqoh Kubro
Ketua PC LDII Larangan Akbar Anwar memberikan Al Quran kepada peserta Ikhtibar 5 Juz tanda dimulainya kegiatan Halaqoh Kubro dan Ikhtibar 5 Juz di Masjid Nurul Aini, Larangan Indah.(jagadbanten/wnb)

Ketua PC  LDII Larangan Akbar Abdullah mengatakan, kegiatan halaqoh dan Ikhtibar merupakan acara rutin tahunan hapalan Al Quran. Untuk tahun ini peserta halaqoh sebanyak 414 anak dan ikhtibar sebanyak 38 anak.”Pesertanya berasal dari pimpinan-pimpinan anak cabang LDII,” katanya.

Ia mengatakan, adik-adik yang mengikuti kegiatan ini merupakan generasi terbaik karena mau mempelajari Al Quran. Diharapkan ke depan menjadi generasi penerus yang mandiri dan berakhlakul karimah.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan dari program tiga pilar LDII dalam pengembangan generasi muda. Diharapkan mereka nanti bisa memiliki wawasan yang luas dan bersaing di dunia internasional.

Halaqoh Kubro
Ratusan peserta Halaqoh Kubro dan Ikhtibar Juz 5 menyimak arahan panitia untuk mengikuti kegiatan tersebut.(jagadbanten/wnb)

Sementara, Camat Larangan Dimiati mengapresiasi kegiatan halaqoh dan  ikhtibar yang digelar LDII Larangan dan Yayasan Nurul Aini. “Ini bentuk pembinaan kepada anak-anak,” katanya.
Dimiati mengakui tidak mudah membina anak-anak. Apalagi saat ini banyak dari mereka lebih suka bemain gadget ketimbang belajar. Karena itu lewat kegiatan ini sebagai upaya membina anak-anak untuk menjadi generasi yang baik.

Dimiati juga mengapresiasi LDII dalam menjaga kerukunan di masyarakat. Keberadannya selalu solid dan kompak. Selain itu tidak membeda-bedakan.

Sebagai informasi, anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut berusia 7 sampai 12 tahun. Untuk ikhtibar mereka ditest hapalan Al Quran, terjemahan, tafsir, dan maktaba. Masing-masing anak ditest oleh tiga orang mubaligh. Sementara untuk halaqoh kegiatannya dilanjutkan di setiap masing-masing PAC.(wanbo)

Loading...