PNM Mekaar Tangerang Ajarkan Nasabah Bagaimana Membaca Peluang Usaha
JAGAD BANTEN.ID – PT Permodalan Nasional Madani atau yang lebih dikenal PNM melalui Unit Usaha Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar), memberikan pelatihan kepada sekitar 600 nasabahnya, Jumat 5 November 2021.
Pelatihan kepada para nasabah yang mayoritas emak-emak itu bertema Bagaimana Membaca Peluang Usaha Pasca Pandemi Covid 19. PNM sendiri kini menjadi anak usaha BRI dan berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pada sesi pemaparannya, Direktur Bumi Kreatif Institut, Eko Pramana Putra mengungkapkan pentingnya kemampuan kecerdasan membaca peluang usaha. “Semua calon pengusaha baik yang baru akan memulai usaha, star up maupun yang sudah menggurita harus memiliki kecerdasan membaca peluang usaha,” ujarnya.
Konsultan UKM yang berdomisili di Sukabumi itu memaparkan bagaimana memulai membaca peluang usaha untuk kemudian menjadi dasar untuk memulai menentukan usaha apa yang akan digeluti. “Jadi percuma memiliki kemampuan membaca peluang usaha kalau tidak pernah mencoba mengambil keputusan menjalankan usaha yang sudah diyakininya hanya sekedar menjadi angan-angan,” tukasnya.
Dicontohkanya peluang usaha paling simpel adalah mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi seperti daerah pesisir Tangerang yang banyak menghasilkan beras maka jadikan beras itu menjadi tepung dan dijualah tepung yang dimaksud dengan eceran per ons atau persepermpat kilo.
Pelatihan yang digelar secara online, sekalipun menggunakan media Whatss App itu berlangsung tertib, khidmat dan mendapat antusias luar biasa dari Ibu-Ibu Mekaar terbukti dari banyaknya pertanyaan dari para peserta pada sesi tanya jawab yang berlangsung hampir 2 jam.
Kepala Regional Mekaar Tangerang Hanifah dalam sambutannya yang disampaikan secara tertulis mengungkapkan diadakannya TUNM diharapkan bisa membantu memberikan wawasan usaha kepada Ibu-Ibu nasabah khusunya yang belum memiliki usaha atau yang usahanya terkena dampak Covid 19.
“Usaha Ibu-Ibu agar lebih sukses, serta terus menambah pendapatan usaha untuk ke depannya terlebih pasca Covid 19, pastinya usaha-usaha ibu-ibu terpengaruh dan kena dampak,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Muslim Mubaroq selaku Penanggungg Jawab Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Nasabah PNM Cabang Tangerang, mengungkapkan bahwa yang membedakan antara PNM dengan lembaga keuangan lainnya adalah adanya program Pengembangan Kapasitas Usaha.
Program ini diantaranya pelatihan dan pendampingan yang dilakukan kepada Ibu-ibu nasabah Mekaar. “Jadi PNM selain memberikan modal finansial juga memberikan modal intelektual dan modal sosial. Pemberian modal intlektual diberikan dalam bentuk pelatihan maupun motivasi usaha. Biasanya pelatihan sekaligus sebagai ajang pemberian modal sosial, yakni nasabah disarankan agar tidak pelit terutama pelit ilmu dan agar tukar pengalaman serta saling bersinergi dengan nasabah lain sehingga nantinya tercipta suatu iklim dan ekosistem usaha yang sinerjik,” ujarnya.
Program lain adalah sinergi antara nasabah Mekaar dengan ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro), yakni unit usaha dari PNM dengan plafond pinjaman antara Rp 30 juta hingga Rp 150 juta.
Polanya kerjasama timbal balik saling menguntungkan yakni seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Sukadiri, nasabah ULaMM memberikan pelatihan sekaligus pendampingan kepada Ibu-ibu nasabah Mekaar untuk bersama-sama meraih kesuksesan dengan memanfaatkan peluang yang ada di alam.
Mereka di sana membuat Sate Bandeng yang sekarang telah menjadi salah satu ikon Kabupaten Tangerang yang asalnya bernama Sate Bandeng Khas Kronjo (Sabajo).
Disamping itu, kata Muslim, PKU dimaksudkan untuk menjaga loyalitas nasabah disamping sebagai sarana menambah nasabah baru melalui pola getok tular antar nasabah dengan yang belum menjadi nasabah. “Dengan pelatihan semacam ini diharapkan nasabah PNM bisa lebih mandiri mengembangkan usaha mereka untuk jadi lebih maju dan bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita bisa membantu perekonomian keluarga,” tutupnya.