TANGERANG-PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) atau yang lebih dikenal dengan PNM melalui Unit Usaha Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar), melatih sekitar 1.250 emak-emak Nasabah Mekaar di 5 Area Wilayah Kerja Regional Tangerang yang tersebar di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Pelatihan kepada emak-emak yang merupakan nasabah perusahaan plat merah di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kali ini yang bertepatan dengan bulan Ramadhan sengaja mengambil tema spiritual dan ringan guna meneguhkan hati dan menggapai ridda Illahi.
Pada sesi pemaparan pentingnya Do’a dalam usaha, oleh Ustadz Fauzan Kamal Al Buguri itu yang mengungkapkan bahwa do’a adalah senjatanya orang Islam.
Semua perbuatan dan apalagi pekerjaan dalam rangka berikhtiar untuk mendapatkan rizki. Ustad Fauzan yang juga Imam Besar masjid Baitul Izzah Arafah Islamic Village itu menukil pada salah satau ayat Alqur’an bahwa setiap do’a yang dipanjatkan pastidikabulkan oleh Allah SWT. “Semua do’a pasti dikabulkan dan kita semua harus yakin. Karena itu janji Allah. Sedang Allah tidak pernah ingkar janji” ujarnya.
Lebih lanjut ustad asal Bogor itu memaparkan apa saja yang harus dilakukan dan dipersiapkan sebelum berdoa, syarat terkabulnya do’a, waktu paling mustajab ketika berdo’a dan juga adab atau etika berdo’a.
Pemaparan Materi yang mendapat antusias luar biasa dari Ibu-Ibu mekar sekalipun melalui Media sosial Whatss App itu berlangsung hampir 2 jam karena terpotong waktu sholat Dhuhur dan Jum’atan berlangsung hidmad dan terarah.
Ratih Kania Dewi selaku Kepala Regional Mekaar Tangerang dalam sambutannya mengungkapkan diadakannya oelatihan deviasi usaha yang diselenggarakan menggunakan media sosial online Whats App dari rumah masing-masing Nasabah dimaksudkan untuk memberikan alternatif usaha maupun sebagai upaya menambah farian produk bagi emak-emak Nasabah Mekaar agar bisa memenuhi kebutuhan primernya sekaligus berhemat dan memperoleh tambahan pendapatan.
Disarankannya agar tetap bisa bertahan bertahan dengan menerapkan kebijakan uang ketat dirumah tangga masing-masing dalam menghadapi kondisi saat ini dimana dampak Wabah Covid- 19 masih terasa. Hal ini guna menjaga daya tahan ekonomi masyarakat pada umumnya dan kesejahteraan keluarga nasabah pada khususnya.
“Dampak Covid 19 tidak hanya dialami oleh kalangan strata ekonomi rendah, menengah bahkan kelas orang kaya. Ibu-ibu harus pandai-pandai mengatur keuangan keluarga dan berbelanja hanya hal-hal sifatnya sangat perlu dan mengesampingkan hal-hal yang tidak terlalu penting.” ujar ibu 3 anak itu.
Lebih lanjut diungkapkan Ratih, PNM Mekaar yang di Tangerang telah berjalan sekitar 5 tahun sejak 2016 telah berhasil meningkatkan taraf hidup ribuan Keluarga pra sejahtera. Ditambahkannya bahwa pelatihan kali ini merupakan pelatihan pertama dengan Grading Sistem Merah 1 di Tahun 2021. Lebih lanjut Ratih mengharapkan kepada ibu-ibu Nasabah Mekaar yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan agar mempraktekan ilmu yang telah diperolehnya, “Kita tidak sembarangan melakukan pelatihan nantinya percuma kalau kita adakan pelatihan tapi tidak di tindak lanjuti oleh mereka,”ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Muslim Mubarok PIC Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM Cabang Tangerang yang mengutip dari sambutan Kadiv PKU, mengungkapkan bahwa yang membedakan antara PNM dengan Lembaga Keuangan lainnya adalah dengan adanya Pengembangan Kapasitas Usaha.
Program ini diantaranya Pelatihan yang dilakukan kepada Kelompok Mekaar di Wilayah Tangerang 7.“Jadi PNM selain memberikan modal financial juga memberikan modal intlektual dan modal sosial. Pemberian modal intlektual diberikan dalam bentuk pelatihan maupun motivasi usaha. Dan biasanya pelatihan sekaligus sebagai ajang pemberian modal sosial, yakni nasabah disarankan agar tukar pengalaman dan saling bersinergi dengan nasabah lain,” ujarnya.
Program lain adalah Sinergy antara Nasabah Mekaar dengan ULaMM (Unit Layanan Modal Micro), yakni Unit Usaha dari PNM dengan Plafond pinjaman antara Rp 50 juta hingga Rp 300 juta.
Polanya adalah kerjasama timbal balik saling menguntungkan yakni seperti yang terjadi di wilayah Serang, nasabah UlaMM menampung hasil kerajinan Ibu-ibu Mekaar untuk dijual ke pasar yang lebih luas atau sebaliknya ibu-ibu Mekaar menjadi pengecer atau reseller Nasabah UlaMM.
Disamping itu masih kata Muslim, PKU dimaksudkan untuk menjaga loyalitas nasabah disamping sebagai sarana menambah nasabah baru melalui pola getok tular antar nasabah dengan yang belum menjadi nasabah. Lebih lanjut diungkapkan bahwa “Dengan pelatihan semacam ini diharapkan nasabah PNM bisa lebih mandiri lagi bisa mengembangkan usaha mereka untuk jadi lebih maju dan bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita bisa membantu perekonomian keluarga,”tutupnya.(rls)