Jelang Tahun Baru Imlek 2025, Kue Keranjang Ny Lauw Laris Manis Dibeli Masyarakat
TANGERANG, Jagadbanten.id – Menjelang tahun baru Imlek 2025 kue keranjang Ny Lauw laris manis dibeli masyarakat.
Kue keranjang Ny Lauw yang legendaris dan beralamat di Jalan Bouroq, RT 01/04, Keluarahan Karangsari, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, itu dibeli oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Diketahui tahun baru imlek identik dengan kue keranjang. Makanan manis sejenis dodol cina ini berasal dari tepung beras ketan dan gula putih yang kerap diburu menjelang tahun baru imlek.
Untuk tahun baru imlek 2025 sendiri akan jatuh pada Rabu 29 Januari 2025.
Pantauan Jagadbanten.id pada Jumat (24/1/2025) di lokasi produksi kue keranjang Ny Lauw masyarakat membludak untuk membeli beragam jenis kue tersebut. Seperti kue-kue yang terbungkus dengan plastik, keranjang, dan juga daun pisang.
Menjelang imlek tahun ini produksi kue keranjang dan kue dodol Ny Lauw telah menghabiskan berton-ton bahan kue untuk membuat kue tersebut. Pemesanan tahun ini juga meningkat. “Tahun ini banyak yang pesan dari tahun sebelumnya,” kata Winawati atau biasa disapa Ci Lin.
Ci Lin yang merupakan generasi ketiga dari keluarga tersebut mengatakan, mereka yang membeli saat ini dari berbagai kalangan. Ada perorangan dan perkantoran. Wilayahnya juga banyak dari luar Tangerang dan Jakarta.
Ci Lin mengungkapkan, pembeli tetap banyak bahkan meningkat tahun ini karena proses pembuatan dan resep yang tetap dipertahankan dari dulu. Begitu juga dengan bahan-bahannya.
Menurutnya saat ini kue keranjang yang cukup laris itu yang dibungkus plastik. Sementara produksi pembuatan kue keranjang sangat ramai selama 18 hari menjelang tahun baru imlek atau tahun baru cina.
Dalam pembuatan kue keranjang dan dodol di tempatnya itu melibatkan 100 orang lebih. Mereka yang bekerja itu berasal dari warga sekitar bahkan ada dari luar daerah yakni Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Manfaatkan Kayu Sebagai Bahan Bakar Pengolahan Kuliner Imlek
Dalam proses pembuatan kue keranjang dan kue dodol di lokasi Ny Lauw masih dilakukan secara tradisional. Di antaranya dengan memanfaatkan berbagai kayu sebagai bahan bakar pengolahan kue-kue tersebut.
Diketahui pembuatan kue keranjang atau dodol cina itu dengan dikukus dan pembuatan dodol lainnya dalam wajan juga memanfaatkan kayu-kayu bakar. Terdapat puluhan wajan dan tempat pengukusan di lokasi Ny Lauw itu.
Dengan banyaknya pengolahan sehingga melibatkan banyak orang untuk bekerja di sana.”Untuk satu wajan harus 2 orang dan itu dilakukan shif-shifan kerjanya,” kata Apang, pekerja sekaligus yang ditugaskan mengawasi pekerjaan keseluruhan disana.
Menurut Apang untuk kayu bakar sebagai bahan bakar pengolahan juga dipilih bahan kayu bakarnya. Dicari kayu-kayu bakar yang tidak banyak mengeluarkan asap. Seperti kayu pohon Rambutan, pohon Kecapi dan pohon Asem.
Sehingga, kata Apang, dengan tidak teralu banyak asap di tempat produksi maka pembuatan kue keranjang maupun kue dodol dapat berjalan lancar.
Apang yang tinggal di Pakuhaji dan sudah 11 tahun ikut bekerja membuat kue keranjang dan dodol Ny Lauw di Neglasari. Dirinya merasa senang bisa membantu pekerjaan membuat kuliner imlek ini. Selain itu bisa mengajak saudara dan tetangga bisa bekerja di sini.(iwan)
