Sambut Tahun Baru Islam 1446 H, Ratusan Warga Cipondoh Gelar Pawai Obor dan Tasyakuran
TANGERANG, Jagadbanten.id – Menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1446 Hijriyah ratusan warga di lingkungan RT 04/08 Kelurahan Cipondoh, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang menggelar pawai obor dan tasyakuran pada Sabtu malam, 7 Juli 2024.
Pawai obor diinisiasi Majlis Taklim Al Ikhlas yang berada di lingkungan wilayah tersebut dengan diikuti antusias ratusan warga. Mereka terdiri dari orang dewasa, remaja hingga anak-anak ikut turun ke jalan melaksanakan pawai obor.
Pawai obor dimulai di halaman Majlis Taklim Al Ikhlas. Selanjutnya warga menyusuri Gang Kartini, Jalan KH Hasyim Ashari, Jalan Maulana Hasanudin, Jalan lingkungan perumahan Puri Megah, Jalan Parit 1 dan kembali ke Jalan KH Hasyim Ashari yang berakhir di lokasi semula.
Selanjutnya kegiatan diisi dengan tasyakuran atau doa-doa akhir tahun yang diakhiri dengan makan bersama seluruh warga di halaman majlis Taklim Al Ikhlas.
Pengasuh Majlis Taklim Al Ikhlas Tb Ahmad Saeroji mengatakan, digelar kegiatan ini agar warga di lingkungan lebih mengenal agamanya yakni Islam. Bahwa tahun baru hijriyah ini dengan diperingati untuk menyemangati dalam beribadah.”Ini moment bagus dalam mengenalkan Islam terutama kepada anak-anak,” katanya.
Menurutnya dengan peringatan atau menyambut tahun baru Islam ini diharapkan anak-anak yang ada di lingkungan majlis taklim belajarnya lebih semangat dan wawasannya bertambah.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga, para donatur dan pengurus RT setempat sehingga pelaksanaan pawai obor berjalan lancar. “Saya mengucapkan terima kasih atas semua bantuannya,” katanya.
Iwan Kurniawan, warga setempat mengatakan kegiatan pawai obor dan tasyakuran memperingati tahun baru Islam rutin diadakan setiap tahun oleh Majlis Taklim Al Ikhlas. “Selalu diikuti warga dengan antusias,” terangnya.
Menurutnya kegiatan peringatan tahun baru Islam ini sangat positif. Ini semata-mata untuk membekali warga terutama anak-anak akan keyakinan agamanya. Jadi di jaman yang serba canggih ini perlu penyeimbang kehidupan berupa keyakinan agama.(iwan Setiawan)
