Tidak Ada Kata Terlambat untuk Mendaftar Program JKN
TANGERANG, Jagadbanten.id – Aktivitas yang sibuk tidak mematahkan semangat Jasni, untuk mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan Tangerang pada Rabu, 13 Maret 2024.
Wanita 51 taun ini baru saja mendaftarkan dirinya dan keluarganya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang lebih dikenal dengan istilah peserta mandiri.
Dirinya mengaku tidak merasa keberatan harus membayar iuran setiap bulannya. Jasni bersyukur akhirnya ia dan keluarga bisa terdaftar sebagai peserta JKN.
Dijumpai di kantor BPJS Kesehatan Cabang Tangerang usai mendaftarkan dirinya dan keluarga menjadi peserta JKN, Jasni bersedia membagikan ceritanya kepada tim jamkesnews.
Warga Kelurahan Cipondoh, Kota Tangerang tersebut mengaku sudah mengetahui adanya program JKN dari beberapa tahun yang lalu, namun baru sekarang dirinya yakin untuk mendaftar menjadi peserta JKN.
Ia mengatakan bahwa keputusannya menunda pendaftarannya adalah karena selama ini ia banyak mendengar cerita negatif tentang Program JKN dari teman dan kerabatnya.
Namun seiring berjalannya waktu, ia mulai mencari sendiri informasi mulai dari cara pendaftaran, manfaat yang didapat serta prosedur pelayanan kesehatan. Akhirnya ia mendapati bahwa menjadi peserta JKN-KIS adalah pilihan terbaik.
“Karena sempat dipengaruhi sama orang supaya tidak jadi daftar, ya saya pikir lebih baik cari tau sendiri dari kenalan dan teman yang sudah pernah pakai (JKN), akhirnya saya putuskan langsung daftar anak-anak juga. Kita tidak pernah tau kapan kita sakit dan dengan kartu JKN saya dan keluarga merasa aman. Kalaupun sewaktu-waktu sakit sudah tidak perlu kuatir, ada kartu JKN yang akan melindungi saya dan keluarga. Yang penting rutin bayar iuran, itu adalah kewajiban kita sebagai peserta dan akan menjadi penolong bagi peserta lain yang sedang sakit,” ujarnya.
Ibu anak dua itu mengungkapkan bahwa Program JKN memberikan jaminan kesehatan utuh selama peserta mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Meski demikian, banyak orang pesimis terlebih dahulu pada Program JKN. Menurutnya banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, diantaranya peserta yang tidak memahami prosedur yang berlaku. Salah satu yang paling penting adalah jenjang pelayanan kesehatannya. Peserta harus ikut serta memperhatikan jenjang pelayanan kesehatan.
“Kalau memang masih bisa ditangani di FKTP, ya sudah di FKTP saja. Mereka yang lebih paham kan ya, tidak mungkin mereka memaksakan melayani pasien di luar kemampuan tenaga kesehatannya. Ada juga orang yang kurang suka karena, kalau masalah antri, dimana-mana kalo pelayanan dan banyak orangnya pasti banyak yang antri. Dokter sama, perawat sama, rumah sakitnya juga sama. Kalau pakai duit alias pasien umum tetap antri juga kan? Jadi kenapa mesti keluar uang banyak kalo bisa sama semua,” ungkapnya.
Jasni berharap keluarganya senantiasa diberi kesehatan, sehingga dengan rutin bayar iuran, dirinya dapat ikut bergotong royong membantu peserta JKN yang sakit.
Menurutnya banyak keuntungan yang bisa dirasakan jika menjadi peserta JKN. Selain iurannya yang terjangkau, program JKN juga dapat diakses di seluruh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di Indonesia.
Saat menggunakan program JKN-pun, peserta tidak perlu memikirkan batas biaya pelayanan kesehatan, karena Program JKN memberikan pelayanan secara utuh tanpa batas biaya.
“Saya juga baru tahu, ternyata pakai JKN ini sangat mudah ya. Tinggal perlihatkan kartu JKN atau KTP langsung dilayani tidak perlu itu fotocopy-fotocopy. Tadi juga dijelaskan tentang Aplikasi Mobile jKN, saya langsung minta bantu untuk download di ponsel saya, jadi berikutnya untuk cek status kepesertaan saya sudah bisa cek sendiri. Banyak manfaat lain dari Aplikasi Mobile JKN yang bisa kita manfaatkan. Mulai dari mengubah fasilitas kesehatan, mengambil nomor antrean dari rumah kalau mau berobat di fasilitas kesehatan hingga kartu digital,” katanya.
Di akhir perbincangan, Jasni menyampaikan dirinya berharap agar BPJS Kesehatan dapat terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga manfaat kepesertaan JKN dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang belum menjadi peserta JKN.
Dirinya berpesan kepada masyarakat Indonesia yang belum menjadi peserta JKN agar segera mendaftarkan dirinya dan keluarganya. Jangan menunggu saat sakit, karena kalau sudah sakit itu dampaknya luar biasa. Tidak ada kata terlambat untuk mendaftar Program JKN.(ke)