TANGERANG – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau yang lebih dikenal dengan PNM melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), melatih sekitar 300 emak-emak Nasabah ULaMM Pantas dari 12 Unit Cabang Tangerang, Rabu (22/9/2021).
Pelatihan kepada emak-emak yang merupakan nasabah star-up perusahaan plat merah di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kali ini mengambil tema Business Model Canvas (BMC).
Pada sesi pemaparan bertajuk Business Model Canvas atau BMC, Yunitasari Christanti, SE, MM yang juga dosen Universitas Bina Nusantara (BINUS) menjelaskan apa itu BMC. Diungkapkannya, BMC adalah kerangka kerja yang dikenal banyak untuk mendefinisikan model bisnis startup. “Kerangka bisnis ini sangat cocok untuk pelaku usaha yang masih mencari bentuk atau star-up,” ujar perempuan yang juga pemerhati UMKM itu.
Ia mengatakan, bahwa Bisnis Model Kanvas disusun dengan tujuan untuk menjelaskan, menilai, memvisualisasikan, serta mengubah model bisnis sehingga kinerja yang dihasilkan oleh pelaku usaha yang masih pemula atau startup lebih maksimal.
Ibu dari tiga putra putri itu juga mengungkapkan saat ini banyak usaha yang gulung tikar karena tidak memiliki perencanaan yang baik atau dengan kata lain tidak menerapkan BMC. Pada prinsipnya lanjut dia, BMC adalah usaha yang ditopang oleh 9 elemen. Ke 9 elemen dimakasud adalah : Segmentasi pasar atau konsumen, proposisi nilai konumen, jaringan usaha, sumber pendapatan, sumber daya, aktivitas usaha, kerjasama, dan struktur biaya.
Pada kesempatan yang sama Manager Bisnis ULaMM Cabang Tangerang, Dedy Siswoko dalam sambutannya mengungkapkan diadakannya pelatihan menggunakan media sosial online baik zoom maupun WhatsApp dari rumah masing-masing nasabah dimaksudkan untuk tetap menjaga silaturahim dan dalam rangka terus memberikan suport semangat dan spirit di tengah masih merebaknya Covid-19.“Kami mengharapkan agar Ibu-Ibu Nasabah bisa terus mengikuti program-program PNM terkait pengembangan Kapasitas Usaha Nasabah agar terus meningkat dan bermanfaat bagi kelangsungan usaha Bapak/Ibu sehingga pada gilirannya membawa kesejahteraan keluarga,” tegas bapak dari 3 putra –putri itu.
Pada kesempatan yang sama, Muslim Mubaroq, selaku PIC Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM Cabang Tangerang, mengungkapkan bahwa yang membedakan antara PNM dengan Lembaga Keuangan lain adalah dengan adanya Pengembangan Kapasitas Usaha. Program ini di antaranya pelatihan yang dilakukan kali ini.
“Jadi PNM selain memberikan modal financial juga memberikan modal intelektual dan modal sosial. Pemberian modal intelektual diberikan dalam bentuk pelatihan maupun motivasi usaha.Biasanya pelatihan sekaligus sebagai ajang pemberian modal sosial, yakni nasabah disarankan agar tukar pengalaman dan saling bersinergi dengan nasabah lain,” ujarnya.
Program lain adalah Sinergy antara Nasabah Mekaar dengan ULaMM (Unit Layanan Modal Micro), yakni Unit Usaha dari PNM dengan plafond pinjaman antara Rp 50 juta hingga Rp 300 juta. Polanya adalah kerjasama timbal balik saling menguntungkan yakni seperti yang terjadi di wilayah Serang, nasabah UlaMM menampung hasil kerajinan Ibu-ibu Mekaar untuk dijual ke pasar yang lebih luas atau sebaliknya Ibu-Ibu Mekaar menjadi pengecer atau reseller Nasabah UlaMM.
Disamping itu, kata Muslim, PKU ini dimaksudkan untuk menjaga loyalitas nasabah disamping sebagai sarana menambah nasabah baru melalui pola getok tular antar nasabah dengan yang belum menjadi nasabah. “Dengan pelatihan semacam ini diharapkan nasabah PNM bisa lebih mandiri lagi bisa mengembangkan usaha mereka untuk jadi lebih maju dan bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita bisa membantu perekonomian keluarga,”tutupnya.(rls/setia)