Tingkatkan Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi, SDN Petir 4 Terus Rawat Kebun Sekolah
TANGERANG – Semangat Ber-Adiwiyata SDN Petir 4 di Kelurahan Ketapang Cipondoh Kota Tangerang patut diapresiasi. Pasalnya kegiatan Adiwiyata mereka tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan hasil program tersebut manfaatnya langsung dirasakan. Misalnya panen sayuran dan buah-buahan dari kebun sekolah. Hasilnya dibagi-bagikan ke siswa, guru, bahkan warga sekitar Sementara tanaman obat yang terdapat di belakang sekolah bisa diambil setiap saat. Lokasinya bersebelahan dengan kebun sekolah.
Adapun tanaman sayuran dan buah-buahan itu seperti Kangkung, Cesin, Ketimun, Singkong, Kelor, pohon Asem, pohon Mangga, pohon Nangka, dan Pisang. Sementara tanam obat ada Jahe, Kunyit, Lengkuas, dan Sereh. “Alhamdulillah tanaman-tanaman tersebut dapat membantu sekolah dalam hal ketahanan pangan,” kata Atanasius Susanta S.Pd, Guru SDN Petir 4 yang juga Koordinator Adiwiyata sekolah tersebut, Selasa (2/3/2021).
Kata Susanta, program Adiwiyata lainnya yang tetap berjalan selama pandemi ini yakni kampanye konservasi hemat energi. Para siswa melakukannya lewat media sosial. Seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan Youtube.
Program Adiwiyata di SDN Petir 4 berjalan efektif. Ini lantaran sekolah memiliki kader Adiwiyata sebanyak 135 siswa. Ratusan siswa tersebut terus mendapat pembinaan dari Siti Romlah S.Pd, selaku Penanggungjawab Kader Adiwiyata SDN Petir 4. Sementara para guru melakukan Adiwiyata sesuai jadwal piket.
Susanta mengungkapkan, selama pandemi sarana prasarana yang mendukung program Adiwiyata terus mendapat perawatan. Misalnya Kebun Sekolah, TOS (Tanaman Obat Sekolah), Biopori, Bank Sampah, Kolam Ikan, tanaman penghijauan, dan komplek gedung sekolah. Karena itu lingkungan sekolah tetap bersih, rapih, dan indah.
Kepala SDN Petir 4 Hj. Asih Rahayu S.Pd mengharapkan adanya program Adiwiyata di sekolahnya bisa menjadi pembiasaan di sekolah maupun di lingkungan rumah masing-masing siswa. Menurutnya, adanya pandemi justru lebih ditingkatkan programnya. “Ini karena salah satu solusi menangkal penyakit tersebut,” katanya.
Asih juga mengaku bersyukur karena semua civitas sekolahnya melakukan program Adiwiyata. Hikmahnya, kata Asih, para guru menjadi terampil dalam membuat program ini. Misalnya dengan dipadukan teknologi digital dalam programnya. Sementara bagi para siswa selain terampil mereka lebih memiliki tanggungjawab di sekolah maupun di lingkungan rumah masing-masing.(setia)