Aktor Senior Harry de Fretes Gagas Terminal Humor di Blok M Square
JAGADBANTEN.ID – Harry de Fretes ingin tetap menghibur masyarakat. Karena itu ada saja ideanya untuk menghibur mereka.
Aktor senior Harry de Fretes kembali muncul dengan menggagas hadirnya Terminal Humor di Blok M Square, Jakarta Selatan. Keberadaan Terminal Humor mampu menghibur pengunjung dan masyarakat umum yang berada di lantai 3 Blok M Square.
Harry de Fretes membuka Terminal Humor dengan menggandeng Mama Dhea, seorang pengusaha fashion. Pembukaan perdananya pada Sabtu 30 November 2024 dengan menghadirkan Prapto Mpek Mpek, Agus Pengampon (Om Jin), dan Papa Zidan.
Pendiri Lenong Rumpi itu bersama komedian lainnya selanjutnya bakal menghibur pengunjung di lokasi mal tersebut setiap hari Sabtu.
Kegiatannya dibuka mulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB dengan menampilkan berbagai acara seperti Musik Humor, Sketsa Humor, Fun Games dan lainnya yang berkaitan dengan nuansa humor.
Direncanakan dalam bulan Desember ini akan dilakukan 4 kali penampilan yang dipusatkan di lokasi Zona Artis Blok M Square itu.
Harry de Fretes mengatakan bahwa pertunjukkan perdana telah dihadiri beberapa komedian. Mereka itu yang tergabung dalam Persatuan Seniman Komedi Indonesia (Paski). “Di antaranya Prapto Mpek Mpek, Agus Pengampon, Papa Zidan dan lainnya,” terangnya.
Harry menegaskan kehadiran Terminal Humor merupakan wadah untuk masyarakat yang ingin berekspresi menyalurkan kreatifitasnya melalui bidang humor.
Konsisten Lestarikan Budaya Betawi
Budaya Betawi sangat melekat pada sosok Herry de Fretes. Tidak heran pria yang populer dengan nama Boim ini dalam setiap penampilan selalu khas memakai pakain adat Betawi.
Pakaian yang dikenakan seperti baju pangsi, kain sarung, peci dan lengkap selendangnya. Kemudian kerap memakai ikat pinggang atau sabuk Betawi.
Penampilan Harry seperti itu banyak ditemui ketika tampil bermain film, lenong, mengisi acara bahkan kegiatan sehari-hari. Bagi pria yang lahir 24 September 1967 itu bahwa budaya Betawi tak bisa terpisahkan darinya.
Bahasa Betawi juga sangat melekat pada dirinya. Bahasa atau dialek-dialek Betawi sering keluar darinya. Apa itu saat akting dipanggung, bermain film ataupun dalam kegiatan sehari-hari.
Dalam melestarikan budaya tradisional khususnya kebudayan Betawi, ternyata Harry de Fretes sudah banyak membuat event di bidang itu.
Di antaranya menggear lomba Ekspresi Pentas Anak Sekolahahan (Ekspresi Petasan) yang pesertanya ratusan pelajar se-Jabodetabek.
Dalam kegiatan itu para pelajar melakukan ekspresi bernyanyi dan bermain lenong remaja. Mereka diajak untuk mencintai kesenian Betawi di tengah derasnya budaya luar.
Harry mengungkapkan digelarnya kegiatan tersebut karena prihatin hilangnya budaya Indonesia. Terutama budaya Betawi akibat derasnya budaya luar.
Menurutnya banyak remaja tidak mengenal budayanya atau melupakan. Dirinya juga mengajak para seniman agar melestarikan budaya Betawi. (rls/setia)